Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

GERD (Gastroesophageal reflux disease)

Gastroesophageal reflux disease (GERD)  merupakan suatu keadaan melemahnya  Lower Esophageal Sphincter (LES) yang mengakibatkan terjadinya refluks cairan asam  lambung ke dalam esophagus. Faktor Resiko: Obat-obatan, seperti teofilin,  antikolinergik, beta adrenergik, nitrat,  calcium-channel blocker. Makanan, seperti cokelat, makanan berlemak, kopi, alkohol, dan rokok. Hormon, umumnya terjadi pada wanita hamil dan menopause. Indeks Massa Tubuh (IMT); semakin tinggi  nilai IMT, maka risiko terjadinya GERD juga  semakin  tinggi. Gejala Rasa panas di dada, muntah, dan susah menelan Tatalaksana 1.      Pengontrolan asam lambung Antasida ( Maalox or Mylanta 30 mL sesuai kebutuhan. H2 blocker dosis rendah   (Ranitidin 75 mg, 2 x sehari). Non farmakologi  (hindari makanan asam dan pedas). H2 Blocker/PPI untuk menekan produksi asam (Simetidin 200 mg,  2x sehari; omeprazole 20 mg, 1x sehari) P embedahan/ surgery 2.      Pengosongan Lambung :  Gunakan  m